RuangTahu – Keracunan makanan bisa terjadi karena mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri, virus, atau racun. Keracunan makanan bersumber dari apa yang kita makan atau minum. Penyebabnya beragam, tetapi kebanyakan karena ada kuman atau benda berbahaya lain pada makanan dan minuman tersebut.
Di dalam makanan atau minuman itu bisa jadi terkontaminasi satu atau beberapa hal. Mulai dari, bakteri, virus, racun atau toksin, parasit yang dapat hidup di usus, jamur atau bakteri yang membuat atau membawa racun.
Jika kamu atau seseorang mengalami keracunan makanan, berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan:
1. Istirahatkan Pencernaan
Berikan waktu bagi perut untuk pulih. Hindari makan makanan berat atau sulit dicerna selama beberapa jam.
2. Banyak Minum Air Putih
Minum banyak cairan sebab keracunan makanan sering menyebabkan muntah atau diare, yang dapat menyebabkan dehidrasi. Minumlah air putih, oralit, atau larutan elektrolit untuk menggantikan cairan tubuh. Hindari kafein, alkohol, atau minuman manis yang bisa memperburuk gejala.
3. Makan Makanan Ringan
Setelah muntah dan diare mereda, mulai makan makanan yang ringan dan mudah dicerna seperti, pisang, nasi putih, roti tawar, bubur dan ingat hindari makanan berlemak, pedas, atau berserat tinggi untuk sementara waktu.
4. Hindari Obat Anti-Diare Tanpa Konsultasi Dokter
Jika diare disebabkan oleh bakteri atau racun, tubuh membutuhkan waktu untuk mengeluarkannya. Obat anti-diare mungkin tidak cocok dalam beberapa kasus.
*5. Kompres atau Istirahatkan Tubuh
– Jika merasa lemas atau demam, istirahatkan tubuh. Gunakan kompres hangat untuk meredakan kram perut.
6. Amati Gejala Lanjutan
Jika ada gejala berikut, segera hubungi dokter. Mulai dari, diare atau muntah yang berlangsung lebih dari 2 hari, demam tinggi (lebih dari 38,5°C), tinja berdarah, dehidrasi parah (mulut kering, tidak buang air kecil, kepala pusing).
7. Perhatikan Kebersihan Makanan
Pastikan makanan yang dikonsumsi bersih dan matang sempurna. Hindari makanan mentah atau yang disimpan terlalu lama tanpa pendinginan. Jika memungkinkan, konsultasikan dengan tenaga medis untuk memastikan pengobatan yang tepat, terutama jika keracunan makanan terjadi pada anak kecil, lansia, atau orang dengan kondisi kesehatan tertentu. (Gun)